Syukurku Pada-Mu...

Tulisan ini dibuat saat pertama kali saya bekerja sebagai guru di salah satu SMP IT di Pekanbaru, kurang lebih setelah 5 bulan lulus S1 dan balik dari Mesir. Saat itu saya melanjutkan S2 di UIN Suska sekaligus bekerja di sekolah. Namun, di sekolah tersebut saya hanya bertahan 1 semester karena pihak sekolah menginginkan saya untuk fokus mengajar disana, tidak diizinkan nyambi kuliah S2. Akhirnya, resign menjadi pilihan terbaik kala itu, sekalipun saya sudah terlanjur jatuh cinta pada sekolah tersebut. 
Berikutnya, saya diterima bekerja jadi guru tahfiz di SMP IT al-Ihsan Boarding School di Kubang. 2 tahun saya mengabdi disana sembari menyelesaikan studi S2, bahkan saya dapat jodohnya saat mengajar disana dan menikah, alhamdulillaah...Allah mudahkan jalannya bagi saya. Tamat S2, saya resign dan balik ke Padangsidimpuan bersama suami dan anak kami. Sejak Agustus 2016 sampai sekarang kami mengabdi di IAIN Padangsidimpuan. Mudah-mudahan ilmu kami yang sedikit ini berkah dan bermanfaat untuk ummat, aamiin....

Inilah sedikit goresan kenangan kala itu, yang pertama  memang selalu lebih berkesan....

***

Alhamdulillah, hampir 3 bulan aku menjalani aktivitasku sebagai tenaga pengajar si sebuah sekolah SMP-SMA Islam Terpadu di Panam, Pekanbaru. Suasananya yang islami, hangat, dan bersahabat sangat membuatku betah. Semangat ruhiyahku tumbuh pesat. Senyum, salam, dan sapa selalu melekat di bibir. Aku yang biasanya jutek, pendiam, dan cuek jadi terlihat lebih manis setelah berada disini hehehe...

Aku sangat bersyukur untuk semua yang dianugerahkan-Nya untukku. Sedikit demi sedikit cita-cita dan harapan itu mulai terwujud, tidak lagi hanya bersarang di angan-anganku saja. Dari sejak kecil aku ingin menjadi guru dan penulis. Sebenarnya di manapun kita berada, kita bisa menjadi guru. Namun, menjadi guru yang baik, mencontohkan kebaikan, dan bisa menerima kebaikan tidak bisa dilakukan di semua tempat. Alhamdulillah, disini aku bisa mendapatkan semuanya. Kita tidak hanya dituntut untuk mengajarkan kebaikan tapi kita juga dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Hal yang paling membuatku semakin tenang berada disini adalah AL-QUR'AN. Dimana-mana siswi-siswi dan guru-guru selalu menyempatkan membaca dan menghafalkan Kitabullah tersebut. Mushaf-mushaf kecil senantiasa ada dalam genggaman tangan mereka, sebisa mungkin menghafalkannya sedikit demi sedikit ketika ada waktu luang, misalnya sebelum masuk kelas atau di dalam kelas sebelum guru menerangkan pelajaran atau ketika guru sedang memeriksa buku latihan mereka. Semangat muda dan kecintaan mereka pada Al-Qur'an sangat menohok dadaku, menampar keangkuhan dan kemalasanku, mengusir setan-setan yang bercokol di hatiku yang selama ini banyak menggodaku untuk menyianyiakan pembacaan, penghafalan, dan pengamalan Al-Qur'an. Sungguh, AKU SANGAT MALU pada diriku. Aku rasa, kali ini Allah telah kembali mengembalikan aku ke jalan-Nya yang lurus.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadul Semua

Masih Jadul Juga